Liputan6.com, Richmond: Pemerintah Amerika Serikat melayangkan panggilan kepada pengelola jejaring sosial Twitter. Menurut dokumen pengadilan negeri negara bagian Virginia, panggilan atau subpoena tersebut untuk meminta data pribadi sejumlah orang yang diyakini terkait dengan WikiLeaks.
Berdasarkan panggilan tersebut, pengadilan berhak mendapatkan berbagai informasi yang berhubungan dengan WikiLeaks. Mulai dari nama-nama pengguna Twitter, alamat, rekaman koneksi, nomor telepon, dan data pembayarannya. Di antaranya adalah akun pendiri WikiLeaks, Julian Assange dan seorang anggota parlemen Islandia.(BBC/EPN)
cemen lu ....