Server situs layanan pembayaran online PayPal sempat lumpuh dan tidak bisa diakses setidaknya selama 1 jam 20 menit. Menurut situs TheNextWeb, kemungkinan besar ini disebabkan oleh serangan para peretas pendukung situs WikiLeaks. Diperkirakan, tumbangnya server PayPal disebabkan oleh serangan Distributed Denial of Service (DDoS) yang dilancarkan oleh para pendukung WikiLeaks.
Tumbangnya layanan PayPal menyusul situs MasterCard dan VISA yang sebelumnya juga sempat dilumpuhkan para peretas.Sejak beberapa hari lalu, para pendukung WikiLeaks memang telah mengincar PayPal karena penyedia layanan pembayaran online milik eBay itu membekukan secara permanen akun WikiLeaks beserta rekening sebesar 60 ribu Euro karena menganggap situs tersebut telah melanggar syarat penggunaan PayPal.
Belakangan, tekanan dari para pendukung WikiLeaks membuat PayPal berpikir ulang untuk membekukan sisa uang di rekening PayPal. Lewat postingan di blognya, PayPal berniat untuk melepas sisa rekening WikiLeaks di PayPal. “Akun WikiLeaks akan tetap dilarang, namun PayPal akan melepas semua sisa dana yang ada di rekening WikiLeaks,” kata PayPal. Menurut PayPal di blognya, keputusan mereka memang selalu akan dikaitkan dengan isu politik, hukum, dan debat tentang kebebasan berpendapat. “Namun, tidak ada satupun dari faktor-faktor tadi mempengaruhi keputusan kami. Pertimbangan kami hanya apakah WikiLeaks berlawanan dengan peraturan dan kebijakan penggunaan kami,” kata PayPal.