London - Situs whistleblower WikiLeaks terus bergerilya di jagat maya untuk mencari tempat yang aman. Jika akhirnya situs ini terpental, pendiri WikiLeaks, Julian Assange siap membeberkan rahasia terbesar miliknya.
"Sudah lama kami menyebarkan materi enkripsi cadangan yang belum terbuka. Yang perlu kami lakukan, sebarkan password materi tersebut dan semua akan terbaca," ucap Assange seperti dikutip dari Foxnews.com, Minggu (5/12/2010).
Ancaman itu tidak main-main dilayangkan Assange. Menurutnya, tindakan itu akan benar-benar dilakukan jika WikiLeaks dihilangkan atau dirinya ditangkap.
Sejumlah negara memang telah mengeluarkan perintah untuk bisa menangkap Assange.
Bahkan Assange sudah terancam dibunuh terkait aktivitas situsnya yang membocorkan
dokumen-dokumen rahasia AS. Seperti yang dilakukan oleh Swedia, negara ini sudah mengirimkan surat pada kepolisian Inggris agar bisa diizinkan untuk menginterogasi Assange. Mereka berusaha dengan cara apa pun agar bisa menangkap pria asal Australia itu.
Keberadaan Assange sendiri hingga saat ini masih terus dirahasiakan. Assange akan
terus bersembunyi demi keselamatan dirinya.Menurut ahli komputer di London, Ben Laurie, ancaman Assange itu bukan hanya sekedar gretak sambal. "Julian seorang pria cerdas dan ini merupakan strategi yang sangat menarik," ujar Laurie yang juga merupakan penasihat WikiLeaks.
Wikileaks berencana membocorkan 3.059 kawat diplomatik dari Kedubes AS Jakarta. Kawat-kawat diplomatik ini mulai zaman Presiden Soeharto di dekade 1990-an, sampai masa Presiden SBY.
Kawat-kawat rahasia ini mencakup lebih dari 10 tema dengan format dokumen seperti telegram. Sejumlah dokumen penting yang akan dibocorkan dari Jakarta berkode PTER soal teroris, PGOV soal politik di Indonesia, dan ASEC terkait pertahanan Indonesia.
Wikileaks pada tahun 2009 lalu pernah membocorkan makalah internal milik Kongres AS. Sejumlah makalah pun bertemakan Indonesia, yang dibuat oleh lembaga think-thank milik kongres. Tujuannya untuk membantu Kongres mengambil kebijakan luar negeri.
Namun dokumen ini berbeda jauh dengan apa yang akan dibocorkan Wikileaks saat ini. Target mereka bukan kongres AS, tapi Kemlu AS dan kedubes mereka di dunia. Yang dibocorkan pun bukan makalah berlembar-lembar, melainkan telegram-telegram singkat dan berstatus rahasia dari para diplomat. Oleh karena itu, wikileaks menyebutnya cablegate alias skandal telegram atau kawat.
Kawat diplomatik apa yang akan dibocorkan dari Jakarta? Kita tunggu saja. Yang jelas baru satu telegram rahasia terkait indonesia yang sudah terungkap, bahwa para diplomat RI di PBB sudah dimata-matai AS atas perintah Menlu Hillary Clinton.